Kamis, 23 Mei 2013
Telepati
Hai, kali ini aku akan memposting tentang telepati. Kalian udah pernah denger belum istilah 'telepati'? Ngomong-ngomong apaan sih telepati itu?
Jadi, telepati itu adalah kemampuan untuk berkomunikasi atau saling menukarkan informasi dengan orang lain tanpa menggunakan indera. Biasanya nih, kalau di film-film populer, telepati digambarkan begitu fantastis. Namun, tentu saja telepati yang sebenarnya tidak sespektakuler yang digambarkan dalam film populer. Kebanyakan informasi yang disampaikan dalam telepati hanyalah gambaran-gambaran singkat.
Berikut ini adalah contoh yang mengilustrasikan komunikasi telepati:
"Bayangkan kasus berikut. Tatkala sedang nonton bola bareng teman-temannya, Mimo (bukan nama sebenarnya), tiba-tiba merasa gelisah. Ia merasa harus segera pulang ke rumah. Ia khawatir dengan ibunya di rumah. Namun ia memutuskan untuk mengabaikan rasa gelisah yang tiba-tiba menyergap itu. Lama kelamaan, ia semakin gelisah dan akhirnya memutuskan pulang. Ternyata, dirumah sang ibu dalam kondisi pingsan."
Kebanyakan kasus telepati yang dilaporkan orang terdiri dari dua hal mendasar, yakni telepati terjadi antara dua orang atau lebih yang memiliki hubungan dekat (misalnya antara suami dan istri atau ibu dan anak), serta dalam situasi berbahaya. Ambil contoh kasus diatas. Ibu Mimo terpeleset di kamar mandi. Untuk sesaat dalam kondisi sangat kesakitan, ia sangat kuat memikirkan Mimo. Ia mungkin berpikir tidak akan lagi bisa melihat Mimo. Oleh karena itu, secara bersamaan Mimo menerima telepati dari sang ibu. Mimo menjadi gelisah, memikirkan sang ibu dan terdorong untuk pulang ke rumah.
Telepati dipercaya melibatkan fisiologis tubuh. Tidak semata-mata pikiran yang bekerja. Penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang menyampaikan sebuah informasi telepatik kepada orang lain, terjadi perubahan fisiologis dalam diri pengirim. Pada saat seorang pengirim pesan diminta berkonsentrasi memikirkan penerima pesan, respon kulit galvanik atau GSR, yang merupakan detektor alamiah terhadap stres psikologis dalam diri seseorang, meningkat. Pada saat relaks, GSR-nya kembali menurun.
Penelitian di laboratorium tersebut juga menunjukkan bahwa pada saat pengirim pesan berkonsentrasi pada penerima pesan, dimana terjadi peningkatan GSR, penerima pesan juga mengalami kenaikan GSR. Saat pengirim pesan dalam kondisi relaks, secara otomatis, GSR penerima pesan juga ikut menurun. Padahal, penerima pesan tidak tahu apakah pengirim pesan sedang berkonsentrasi atau sedang relaks. Jadi, secara fisiologis, penerima pesan merespon perubahan fisiologis pengirim pesan.
Dalam bidang parapsikologi, telepati dianggap sebagai suatu bentuk indera keenam di mana informasi dihubungkan melalui kemampuan psi. Hal ini sering dikategorikan sama dengan prekognisi dan kewaskitaan. Berbagai percobaan telah digunakan untuk menguji kemampuan telepati. Di antara yang paling terkenal adalah penggunaan kartu Zener dan metode Ganzfeld.
Nah, gimana, chingu udah tau kan tentang telepati? Jeongmal mianhae, karena blognya gak pake bahasa indonesia / inggris. Nisa juga gak tau kenapa bisa jadi kayak gitu. Jadi, Nisa mohon maaf banget, sekali lagi sama chingudeul semua , kalo yang mau komen tapi gak bisa komen. Jadi, cara biar kalian bisa ngomen adalah kalian harus buka google translate ( tapi, mian, Nisa gak tahu itu bahasa apa) atau kalian bisa buka blog lain cuma ngeliat bagian pas mau posting komentar. Nanti kalo ada yang tau caranya rubah blognya ke bahasa lain, kasih tahu Nisa, ya. Kalo yang mau copas, sertakan full credit,ya, di http://angeldeershipper.blogspot.com (plus original creditnya, ya, addressnya di bawah)
Udah, nih, Nisa harus off dulu ya. Paii paii, see you in the next post.
cr : http://id.wikipedia.org/wiki/Telepati, dengan pengubahan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar